
Dua Produk Ini jadi Unggulan Warga Lereng Timur Gunung Merapi Saat Pandemi Covid-19
Dhani Irawan
18 May, 2020 10:50 WIB | INSPIRA FOOD

Foto: Istimew
JATENG INSPIRA.TV,- Di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), usaha masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian lokal mendapat dukungan dari Balai TNGM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dukungan ini merupakan cara pandang baru pengelolaan kawasan konservasi dengan menempatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan yang akan berdampingan dengan pengelolaan alam.
Masyarakat sekitar kawasan Merapi tetap memproduksi hasil-hasil budidaya yang dipelihara pada setiap lahan masyarakat, seperti budidaya tanaman bawang dengan produk akhir bawang goreng oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Serba Usaha Merapi I, dari Desa Wonodoyo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali yang merupakan kelompok binaan Balai TNGM sejak Tahun 2008.
Hasil bawang goreng yang yang mereka produksi bisa dijual seharga Rp.75.000/kg dan itu mampu mencukupi kebutuhan ekonomi harian masyarakat terutama di saat pandemi ini.
"Corona tidak menurunkan semangat kami untuk mempertahankan roda perekonomian, kami tetap memproduksi bawang goreng dengan pendapatan yang tidak berubah," ujar Sumardi, Ketua Kelompok Serba Usaha Merapi I kepada InspiraTV senin (18/5/ 2020).
Selain KTH Serba Usaha Merapi, salah satu mitra konservasi Balai Merapi Nyono Wahyono, juga mendapat dukungan, sehingga semakin giat dalam mengembangkan usaha budidaya kopi merapi jenis arabika.
Dari desa tertinggi di lereng Merapi sisi Timur, yaitu Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Nyono Wahyono membudidayakan dan menjual kopi arabika merapi dalam bentuk green bean seharga Rp 120.000/kg.
Usaha kopi ini digelutinya berbekal tanaman kopi arabika warisan turun temurun leluhurnya yang dibudidayakan di daerah penyangga TNGM.
"KTH Serba Usaha Merapi I yang berada di Desa Wonodoyo serta Nyono Wahyono merupakan salah satu penggiat konservasi di Desa Sidorejo (Deles Indah) yang menjadi desa penyangga TN Gunung Merapi. Keduanya patut dibantu agar tetap berdaya dan produktif di masa Pandemi ini" ujar Pujiati, Kepala Balai TNGM.
Pujiati juga menegaskan jika bawang serta kopi arabika merapi hasil dari masyarakat tersebut merupakan komoditas yang tidak merusak hutan karena ditanam di lahan perkebunan yang mereka miliki.
Dua komoditas ini diketahui juga mempunyai manfaat yang baik untuk kesehatan. Kopi arabika merapi dan bawang goreng dapat meningkatkan imun tubuh yang diperlukan untuk melawan virus Covid-19.
Upaya ini juga dalam rangka agar masyarakat tetap produktif, mempunyai ketahanan pangan dari rumah masing-masing, untuk bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19 ini. (HAP)
Jangan lewatkan live streaming Inspira TV 24 jam non stop di www.inspira.tv/live. Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Inspira TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru.