Siapa yang tidak ingin bahagia?. Semua orang pasti ingin hidup dengan kebahagiaan. Tidak ada manusia yang ingin hidup dengan kesedihan, kegalauan bahkan kesengsaraan. Manusia akan mencari kebahagiaan walaupun dengan melalui banyak hal terutama kesedihan.

Allah menyebutkan dalam Al Qur’an mengenai kebahagiaan. Ada dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Kebahagiaan dunia hanya lah sementara. Kebahagiaan dunia adalah kebahagiaan yang tercela. Karena kebahagiaan dunia akan melupakan keutamaan dan nikmat Allah.

Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al An'am, yang artinya:

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah akan menguji mereka dengan kebahagiaan dunia yang hanya sementara. Maka ketika mereka menikmati kebahagiaan itu hingga melupakan peringatan yang diberikan Allah, maka mereka akan disiksa dengan kepedihan.

 Kenikmatan dunia memang membawa kebahagiaan namun itu hanyalah kebahagiaan yang sementara. Bukankah kita menginginkan kebahagiaan yang sejati, tanpa akhir?. Lalu bagaimana dengan kebahagiaan akhirat?. Kebahagiaan akhirat adalah kebahagiaan sejati yang datang dari Allah.

Definisi kebahagiaan menurut imam Al Ghazali dalam karyanya Ihya Ulumiddin, kebahagiaan adalah sebuah kondisi spiritual saat manusia berada dalam puncak ketakwaan. Kebahagiaan merupakan nikmat dari Allah. Dan puncak kebahagiaan adalah ketika manusia sudah mencapai tahap makrifat.

Kebahagiaan bisa datang ketika kita merasakan nikmat dan kesenangan. Sementara kenikmatan hati adalah teguh makrifat kepada Allah dan menjadikan hati untuk selalu mengingat Allah.

Kebahagiaan juga bisa datang jika kita merasakan ketenangan. Sementara ketenangan didapatkan melalui ketakwaan. Ketakwaan adalah menjauhi segala larangan Allah dan melaksanakan perintah Allah.

Allah berfirman: (yaitu) orang-orang yang beriman lagi hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du : 28).

​​

Kebahagiaan yang sejati datang melalui Allah. Kebahagiaan yang sejati adalah sesuatu yang memunculkan ketenangan hati melalui ketakwaan. Kebahagiaan mengakibatkan seseorang mengenal Allah hingga memunculkan keimanan. Kebahagiaan adalah kondisi hati yang di penuhi dengan iman.

Maka kebahagiaan akhirat adalah kebahagiaan sejati yang datang dari keimanan. Dengan iman, manusia akan mendapatkan ketenteraman tidak hanya di dunia yang hanya sementara ini. Namun dengan keimanan kita akan mendapatkan ketenteraman hingga di surga tempat yang dijanjikan Allah bagi orang- orang yang beriman dan bertakwa. Itulah kebahagiaan sejati yang datang dari Allah.

(JOB-01/MSN)