
DVI Rumah Sakit Kramat Jati Terima 16 Kantong Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya
11 January, 2021 15:21 WIB | BERITA INSPIRA

Foto : Istimewa
BANDUNG INSPIRA.TV,- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, telah menerima 16 kantong jenazah dan 3 properti, yang diduga berhubungan dengan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor SJ-182.
Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi, mengatakan belum melihat isi kantong-kantong tersebut, karena baru tiba di Rumah Sakit dan belum sempat dibuka.
"Ah nanti. Kami kan belum sempat melihat. Kan baru datang, kami belum buka," kata Fauzi, Senin (11/1/2021).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa Tim DVI juga sudah mengumpulkan 40 sampel DNA.
Adapun rinciannya antara lain 14 sampel didapat di RS Polri, 24 sampel dari Pontianak, 1 sampel dari Jawa Timur, 1 sampel dari Sulawesi Selatan. Rusdi mengatakan Tim DVI akan melakukan identifikasi terhadap kantong-kantong jenazah dan hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat mulai hari ini.
Kegiatan identifikasi tersebut melibatkan 306 personel gabungan dalam Tim DVI.
"306 personel, semua terlibat. Ada kedokteran Polri, kedokteran TNI, dan juga dari Ikatan Dokter Ahli Forensik, kami ikutkan dalam tim untuk melakukan identifikasi tersebut," kata Rusdi.
Seperti diketahui, Tim DVI RS Polri melaksanakan pengumpulan data ante mortem yaitu pengumpulan data identifikasi korban sebelum meninggal dunia, yang dilakukan sejak Minggu (10/1/2021) kemarin.
Data ante mortem antara lain berupa data umum seperti nama, umur, berat badan, tinggi badan, dan aksesoris korban yang didaftarkan oleh pihak keluarga korban.
Selain itu, juga data medis sebelum meninggal dunia, antara lain: warna kulit, warna dan jenis rambut, golongan darah maupun tanda spesifik sebelum meninggal. Sampai saat ini, proses pengumpulan data masih terus dilakukan.
Rusdi meminta pihak keluarga juga menyiapkan dokumen yang berhubungan dengan korban sebelum meninggal dunia. Misalnya ijazah, di sana ada sidik jari dari dokumen tersebut.
Ia mengatakan dokumen apapun yang bisa menjelaskan korban sebelum meninggal dunia akan sangat bermanfaat bagi Tim DVI.
"Ijazah dan sebagainya, kan itu pasti ada sidik jari korban. Itu digunakan oleh tim untuk mencocokkan sidik jari yang ada pada ante mortem dengan sidik jari yang ditemukan contoh pada postmortem. Itu akan sangat membantu," kata Rusdi.
Ia menambahkan, semua data yang diberikan pihak keluarga, baik di Pontianak maupun di Jakarta, atau di daerah lain, akan diverifikasi kembali oleh ahli, sehingga menghindari terjadinya data ganda.
"Diharapkan tidak ada data ganda, sekali
lagi, data yang ada akan diverifikasi, sehingga dipastikan tidak ada data
ganda. Untuk sekarang, kerja tim belum mendapat kesulitan apa-apa.
Mudah-mudahan, sampai akhir tugas dapat disampaikan dengan baik," kata
Rusdi. (MSN)
Jangan lewatkan live streaming Inspira TV 24 jam non stop di www.inspira.tv/live. Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Inspira TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru.
BACA JUGA BERITA INSPIRA LAINNYA
Sudah Bikin Heboh, Polisi Telusuri Jejak Deklarasi Laskar Jundullah di Bandung Barat
06 January, 2021 | 10:52 WIB
1,8 Juta Vaksin Sinovac Tahap Dua Tiba di Bio Farma Bandung
04 January, 2021 | 09:57 WIB
Ada 12 Daerah di Jabar yang Siap Gelar Belajar Tatap Muka Sekolah
06 January, 2021 | 13:44 WIB
Presiden Jokowi Akan Disuntik Vaksin Covid-19 Pada 13 Januari
05 January, 2021 | 16:51 WIB
Kantor SAR Bandung Rilis Identitas Korban Longsor Sumedang
11 January, 2021 | 15:39 WIB
PSBB Jawa-Bali Polrestabes Bandung Dukung Penuh dan Siap Tegakan Aturan
07 January, 2021 | 13:27 WIB
PSBB Jawa-Bali, Pemprov Jateng Mulai Batasi Gerakan Masyarakat 11 Januari
06 January, 2021 | 19:05 WIB
Tim SAR Temukan Lagi 3 Korban Longsor Sumedang di Sektor 1
16 January, 2021 | 22:03 WIB
ARTIKEL PILIHAN
Materai Rp10.000 Mulai Berlaku Bagaimana Nasib Materai Rp3.000 dan Rp 6.000 ?
06 January, 2021 | 19:15 WIB
Hari Ini IHRS Punya Potensi Kuat Akibat Ditopang Sentimen Vaksin Covid-19
12 January, 2021 | 10:13 WIB
Presiden Jokowi Dipastikan Siap Disuntik Vaksin Rabu Besok
12 January, 2021 | 14:47 WIB
Pemerintah Blokir 59 Rekening Milik FPI dan 7 Rekening Milik Anak HRS
12 January, 2021 | 09:43 WIB
Orang Tua Pramugari Sriwijaya Ini Berharap Ada Kabar Baik dari Anaknya
11 January, 2021 | 19:39 WIB
Kejahatan Harun Yahya Terbongkar, Berakhir Hukuman Penjara 1.075 Tahun
12 January, 2021 | 16:43 WIB
Pesawat Sriwijaya Hilang Kontak di Ketinggian 10.000 Feet, Nelayan Juga Lihat Bnda Jatuh
09 January, 2021 | 22:42 WIB